Gambaran Bagaimana Cara Membeli Saham
vemuda.com - Kami menganggap Anda telah tahu apa itu investasi saham dan apa itu perusahaan terbuka yang telah kami jelaskan pada postingan sebelumnya. Anda juga sudah tahu bahwa perusahaan bisa diwakilkan oleh lembaran-lembaran kertas.
Kami pribadi, setelah tahu informasi seperti itu, dalam hati langsung bertanya-tanya, "bagaimana ya caranya kami bisa membeli lembaran-lembaran kertas tersebut?" "Apa bisa lewat bank atau harus ke perusahaan terkait?"
![]() |
Source: unsplash.com oleh Nick Chong |
Jika Anda memiliki pertanyaan yang isinya kurang lebih seperti itu, kami harap mampu menjelaskan dengan mudah di postingan kali ini, mengenai mekanisme jual dan beli saham. Tapi ingat, ini gambaran besar, agar Anda memiliki kerangka berpikir yang bagus sebelum pembahasannya mulai kemana-mana.
Coba bayangkan saja Anda sedang berada di suatu pasar tradisional, yang biasanya menjual bahan makanan, seperti daging ayam, sayuran, ikan, dan sebagainya. Sekarang kita coba bayangkan, penjual tersebut bukan lagi jualan ayam, tapi yang dijajakan di depanny adalah lembaran-lembaran kertas alias saham perusahaan.
Itulah yang disebut sebagai pasar modal, dimana ada orang-orang menjual dan orang-orang membeli si kertas-kertas kepemilikan saham itu.
Hal yang menarik di pasar modal adalah kita tidak pernah tahu, saham ini kita beli dari siapa, dan seumpama kita hendak menjualnya, kita juga tidak tahu siapa yang mau membeli. Inilah yang membedakan pasar modal dengan pasar tradisional.
Jika di pasar tradisional, seumpama kita membeli ayam, Anda akan tahu yang menjual adalah orang itu, walaupun Anda tidak tahu namanya, tapi Anda tahu wajahnya. Dan penjualnya sadar bahwa Anda adalah pembeli ayamnya.
Kenapa bisa seperti itu? Kenapa bisa tidak saling tahu? Karena untuk melakukan jual beli di pasar modal, kita itu harus menggunakan jasa orang lain. Jasa tersebut dinamakan sebagai sekuritas, atau broker atau pialang.
Anda mungkin lebih kenal dengan broker atau pialang, karena itu cukup banyak ada di film-film. Tapi ketiga kata tersebut pengertiannya nyaris sama.
Sekarang kami tentukan dulu, kita kedepannya akan menggunakan kata sekuritas. Untuk membeli dan menjual saham di pasar modal, kita harus lewat sekuritas. Kenapa? Alasannya sederhana, karena ketika jual-beli saham, pada praktiknya tidak sesederhana ada barangnya, lalu kita beli seperti di pasar biasa. Tapi di pasar modal ada pencatatan-pencatatan yang perlu dilakukan.
Apakah kita harus tahu apa saja yang dicatat waktu jual-beli? Ya boleh saja, tiada yang melarang. Apakah boleh jika kita tidak usah mencari informasi sekuritas itu mengerjakan apa saja saat kita lagi jual-beli di pasar modal? Ya boleh sekali, karena itulah tugas dan kerjaan si sekuritas. Kuncinya cuma 1, jangan merepotkan diri sendiri.
Sekarang kita jadi mengerti bahwa kita tidak harus datang ke perusahaan terkait untuk bisa membeli sahamnya. Kita juga tahu ada pasar yang jualan kertas-kertas, tapi kita tidak bisa datang ke sana, arena harus pakai jasa sekuritas.
Sekarang pertanyaannya bertambah lagi. Jadi sekuritas itu apa? Dan dia perannya sepenting apa? Nah, sekuritas adalah lembaga atau perusahaan yang menyediakan jasa menjadi perantara ntuk jual-beli saham.
Kenapa sekuritas mau mengurusi detail-detail pencatatan jual-beli seperti itu? Ya, karena nanti ujungnya kita akan membayar jasa si sekuritas ini, pada saat kita melakukan transaksi membeli ataupun menjual.
Saat membeli, kita harus membayar jasa sekuritas itu sekitar 0,15 persen dari total transaksi. Saat menjual, kita membayar sekitar 0,25 persen. Tapi sekuritas itu ada banyak. Harga jasa yang ditawarkan juga bervariasi.
Tapi 0,15 persen saat membeli dan 0,25 persen saat menjual adalah kisaran harga rata-rata. Jadi, kisaran harga seperti itulah jasa untuk sekuritas. Cukup adil bukan?
Kita mau jual-beli, diperantarai oleh sekuritas. Lalu setelah transaksi berhasil, kita membayar sekuritasnya. Kalau tidak berhasil?, kita tidak usah bayar, sederhana.
Terakhir, bagaimana cara kita menyuruh sekuritas untuk melakukan transaksi beli ataupun jual?
Rata-rata sepengetahuan kami, sekuritas itu punya aplikasi yang bisa dibuka lewat handphone atau gadget lainnya. Transaksinya online dan tidak jauh bedanya dengan ketika Anda menjual atau membeli barang di internet jaman sekarang. Yang penting adalah buka akun sekuritas dulu, baru bisa kita bahas lebih lanjut.
Intinya, jika Anda pernah membeli atau menjual sesuatu lewat internet, Anda tidak akan begitu kesulitan untuk memahami cara membeli dan menjual di aplikasi sekuritas itu.
Untuk membuka akun sekuritas, prosesnya mirip sama seperti waktu Anda hendak membuka rekening bank biasanya. Setelah mendaftar, nanti setelah berhasil, Anda juga akan mendapatkan rekening baru. Bedanya apa sama rekening bank? Bedanya ini adalah RDI alias Rekening Dana Investor. Rekening yang khusus untuk jua-beli saham.
Jadi, sekarang sudah terjawab, bisa tidak sih kita transfer dari rekening bank kita ke perusahaan terkait? Jawabannya adalah tidak bisa. Kita harus membuat rekening baru. Rekening itu adalah Rekening Dana Investor. Syaratnya mudah sekali.
- Harus memiliki KTP. Berarti umurnya harus di atas 17 tahun. Jika umur di bawah 17 tahun, maka gunakan saja nama orangtua, kalau memang orangtua kita belum memiliki akun sekuritas.
- Harus memiliki NPWP. NPWP ini jika belum dimiliki, Anda bisa menggunakan NPWP orangtua atau pasangan, bagi yang sudah menikah. Bagi yang memang tidak mau mencantumkan atau tidak memiliki NPWP, maka ada beberapa sekuritas yang opsional, nanti Anda tinggal mengisi surat keterangan tidak memiliki NPWP.
- Rekening buku tabungan.
Sudah, hanya 3 syarat saja; KTP, NPWP, dan rekening tabungan.
Lalu sekuritas itu kan ada banyak sekali, contohnya itu Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BCA Sekuritas, ada Mirae Sekuritas, Bahana, Indopremier, Sucor, dan lain-lain. Daftarnya rata-rata itu bisa lewat online. Coba aja lo cek di website masing-masing.
Yang membedakannya adalah, pertama, fee jual-beli, ada yang relatif murah dan ada yang relatif mahal. Yang kedua, tampilan aplikasi, ada yang lengkap sekali, ada yang biasa saja, ada yang lemot, dan lain-lain. Yang ketiga, minimal deposit, ada yang Rp. 1.000.000, ada yang Rp. 3.000.000 ada juga yang Rp. 3.000.000. Tapi tenang saja, ada juga yang minimal Rp. 100.000 sudah aktif akunnya.
Ini bukan seperti membayar dana awal ke sekuritas lalu uangnya hilang, tidak seperti itu. Tapi uang ini yang kita setorkan itu akan masuk ke rekening yang akan kita buat, tanpa potongan sepeser pun.
Jadi, aman duitnya. Kesimpulan di postingan ini, bagi Anda yang belum memiliki akun sekuritas, maka buat saja! Karena buatnya juga perlu waktu dan butuh kemantapan hati.
Jika Anda memang serius ingin belajar saham, Anda harus mendaftar dulu akun sekuritas. Supaya apa? Supaya dapat rekening dana investor.
Ketika nanti Anda sudah mantap hati dan pikirannya, Anda jadi bisa langsung mempraktekkan ke pembelian saham perdana Anda.
Lebih baik setelah ini Anda cari info lebih banyak tentang sekuritas agar pengetahuan Anda semakin bertambah. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Post a Comment for "Gambaran Bagaimana Cara Membeli Saham"