Mari Mencoba Usaha Kuliner Modal Kecil
vemuda.com - Usaha kuliner memang tidak mengenal krisis. Hal ini disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan dasar setiap orang yang harus dipenuhi. Usaha penyedia makanan akan terus ada selama manusia masih hidup di muka bumi.
![]() |
Source: unsplash.com oleh Louis Hansel |
Saat ini terjadi peningkatan kebutuhan penyedia makanan, khususnya makanan siap konsumsi yang dipicu oleh peningkatan kesejahteraan dan kesibukan masyarakat. Masyarakat lebih membutuhkan makanan yang praktis dalam pembuatan, penyajian maupun cara mengonsumsinya.
Usaha kuliner telah merambah ke berbagai tempat, dari pasar tradisional, pedagang keliling, hingga swalayan. Barang dagangan yang dijual pun bervariasi, seperti makanan ringan, minuman ringan, aneka lauk, hingga makanan berat lainnya. Keadaan seperti ini menunjukkan adanya peluang untuk memulai usaha kuliner dengan modal kecil, tetapi dapat menambah keuangan di tengah krisis ekonomi sekarang ini.
Berikut ini beberapa alasan lain untuk memilih usaha makanan sebagai alternatif pertama.
1. Potensi Pasar yang Besar dan Terus-menerus
Makanan merupakan kebutuhan dasar yang dikonsumsi manusia. Artinya setiap hari orang mengonsumsi dan menghabiskan makanan saat itu juga dan kejadian tersebut akan terus berulang tanpa henti. Konsumsi yang berulang-ulang merupakan potensi pasar yang besar sehingga tercipta permintaan yang luar biasa. Apalagi jumlah penduduk Indonesia berjumlah 200 juta lebih, menjadikan peluang usaha bisnis kuliner tidak ada matinya.
Sebagai contoh, orang yang suka makan nasi uduk sebagai menu sarapan pagi, akan menghabiskannya pada saat itu juga dan akan membeli kembali di hari-hari berikutnya. Berbeda dengan barang-barang elektronik, orang akan menunggu waktu untuk membelinya sampai uang mereka terkumpul. Lalu setelah itu, besoknya ia tak membelinya kembali.
2. Modal Kecil
Usaha bisnis makanan merupakan usaha yang sangat fleksibel. Karena dapat dimulai dari skala kecil dan modal terjangkau. Artinya jumlah makanan yang diproduksi dapat disesuaikan dengan jumlah modal yang dimiliki serta dapat menggunakan peralatan yang dimiliki di dapur. Karena itu, usaha makanan dapat dijadikan pilihan dan alternatif paling tepat bagi Anda yang ingin memulai usaha. Cukup banyak pilihan usaha kuliner modal kecil untung besar.
Sebagai contoh, seorang ibu yang mempunyai modal Rp. 500.000 sudah bisa memulai usaha menjual keripik singkong pedas yang bisa dititipkan ke ke warung-warung. Ibu tersebut hanya perlu membeli bahan baku seperti singkong, minyak goreng, dan bumbu-bumbu keripik pedas. Sementara peralatan yang digunakan hanya memakai peralatan dapur yang dimilikinya. Lain halnya jika hendak berwirausaha menjual barang elektronik, atau saat hendak ingin membuka usaha warung kelontong, bisa saja bertahun-tahun untuk mengumpulkan modal guna memulai usaha tersebut.
3. Jenis Bervariasi
Jenis usaha kuliner yang bisa Anda lakukan bisa bervariasi, mulai dari makanan dan minuman ringan, kue-kue, lauk makan, hingga makanan berat. Banyaknya variasi makanan yang ada akan mempermudah untuk mengembangkannya dan Anda punya banyak pilihan produk untuk dijual. Misalnya memilih salah satu jenis makanan atau minuman yang khas, sehingga persaingan ketat tidak terjadi dan tercipta pasar kecil yang potensial.
Contohnya jika Anda ingin menjual bakso, tidak perlu takut bersaing dengan pengusaha bakso yang telah ada sebelumnya. Pilihlah salah satu jenis bakso khas yang selalu digemari banyak orang, maka usaha Anda akan lebih fokus dan memiliki pelanggan yang khusus.
4. Mudah dan Praktis
Usaha makanan dan minuman merupakan usaha yang mudah dan praktis. Mudah berarti mudah dalam membuat sampai mengemasnya karena dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk oleh orang yang tidak bisa memasak dan dapat dilakukan di dapur rumah sendiri. Praktis maksudnya jika Anda tidak bisa memasak, maka makanan setengah jadi dapat dijadikan alternatif untuk dimasak ulang dan dijual kembali atau Anda dapat menyewa tukang masak.
Contohnya, jika Anda ingin menjual donat yang enak dan dijual kepada anak-anak sekolah dasar, tetapi Anda tidak bisa membuatnya. Hal yang dapat dilakukan adalah membeli donat yang sudah jadi, Anda tinggal mencari topping atasan donat seperti gula pasir, coklat meses, atau susu bubuk bahkan keju parut. Dengan seperti ini usaha donat Anda akan lebih praktis, hemat tenaga dan hemat biaya.
5. Resiko Rendah
Membuka usaha makanan dan minuman mempunyai resiko yang rendah. Artinya jika makanan kurang laku, maka dapat dikonsumsi sendiri. Walaupun sebenarnya besar kecilnya resiko menjual makanan dan minuman tergantung dari jenis yang diperdagangkan.
Sebagai contoh, menjual makanan dan minuman segar lebih beresiko dibandingkan dengan menjual makanan kering atau makanan awetan. Untuk menjual makanan segar sebaiknya dimulai dari skala kecil. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika produk yang dijual tidak laku. Jika permintaan sudah mulai stabil, maka penjualan bisa ditambah. Sementara untuk makanan awetan seperti keripik, kerupuk dan makanan awetan lainnya dapat dimulai dengan stok dan penjualan yang banyak. Karena makanan tersebut relatif tahan beberapa bulan sehingga Anda tidak perlu khawatir tidak laku atau rusak.
6. Menguntungkan
Alasan utama untuk memulai bisnis makanan dan minuman adalah faktor keuntungan besar yang dapat diberikandiberikan. Rata-rata keuntungan yang didapatkan dari jasa menyediakan makanan dan minuman berkisar di atas 20%, sedangkan untuk kelas menengah yang mengutamakan citra (imej), kenyamanan dan kesehatan berkisar di atas 40%. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, bisnis makanan dan minuman dapat dimulai dari skala kecil karena tidak membutuhkan kuantitas yang besar.
Bisnis kuliner memiliki keunggulan khusus dibandingkan dengan bisnis yang lainnya. Kemudahan dalam merintis usaha kuliner menjadikan pelaku usaha ini sangat banyak dan kompetitif. Jika Anda ingin merintis bisnis kuliner yang mudah diterima konsumen sebaiknya pilih jenis makanan dan minuman yang memiliki potensi pemakaian tinggi serta sesuaikan dengan tren dan kebiasaan masyarakat. Selamat mencoba.
Bagi orang yang berjiwa dagang, apa pun bendanya bisa dijadikan dagangan yang mendatangkan keuntungan. Hebatnya, seorang pengusaha ulung itu tidak takut dengan resiko rugi. Terima kasih telah berbagi informasi, ananda Adi.
ReplyDeleteiya sama-sama Bu Nur, Terima kasih telah mampir di blog kami. Semoga Ibu selalu sehat bersama keluarga nya ya Bu.
Delete