Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Contoh Aset Liabilitas, Ekuitas dan Laba

vemuda.com - Hai sobat, selamat berjumpa lagi di blog kami yang sederhana ini. Pada kesempatan sebelumnya kita telah membahas tentang pengertian dividen dan cara menghitungnya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian aset liabilitas, ekuitas dan laba. Tanpa bertele-tele, mari kita mulai saja pembahasannya.

4 hal yang akan kami jelaskan di postingan kali ini adalah hal yang sangat mendasar yang perlu kita tahu untuk baca laporan keuangan.
Saham
Source: unsplash.com oleh Viktor Forgacs
Ini adalah kerangka berpikir yang minimal harus Anda punya supaya Anda tidak bingung-bingung amat ketika bertemu  dengan istilah-istilah ini.

Tidakak peduli latar belakang pendidikan Anda apa, asalkan Anda sudah lulus SMP, kami cukup yakin Anda akan mampu memahami konsep sederhana dari istilah-istilah yang akan kami jelaskan kali ini. Kami akan membahas apa itu aset, liabilitas, ekuitas, dan laba.

Di postingan sebelumnya, kami sudah jelaskan sedikit sekali tentang laba dan hubungannya dengan pertumbuhan penjualan. Kali ini bukan cuma laba, kami akan jelaskan 3 sisanya lagi. 

Tapi seperti biasa, kami akan memberikan Anda sedikit ilustrasi. Usahanya masih sama, bakso. Perusahaan bakso A.

Perusahaan bakso A ini, punya harta dong, harta yang seperti apa? Ya lo total-totalkan saja nih dari semua yang kelihatan di ilustrasi ini, kita kira-kira saja lah ya.

Ada gerobak, panci, mangkok, gas LPG, ada juga pasti baksonya,mie, bihun, saos-saosan, micin, sawi, dan lain-lain. Terus juga ada kursi dan lain sebagainya. Yang setelah ditotal-total, harga semua barang tersebut adalah 10 juta rupiah. 10 juta ini disebut sebagai aset. Begini, total dari semua kekayaan yang dimiliki perusahaan bakso ini disebut sebagai aset.

Okay? Lanjut ya. Ternyata, setelah ditanya-tanya lebih lanjut, ada nih barang yang ternyata statusnya masih utang kepada orang lain. Misalnya, baksonya ternyata masih utang dari Ibu Budi. Ya tidak apa-apa dong? Kan akan dibayar ketika bakso jualannya laku.

Jadi, ngutang ini adalah sesuatu yang wajar dan sah-sah aja. Dan ternyata, waktu ditanya-tanya lagi, kursi baksonya masih ngutang juga, karena kursi ini statusnya minjem dari Pak Beni. Sisa barang lainnya dimiliki secara langsung oleh si tukang bakso.

Setelah ditotal-total, barang yang statusnya masih ngutang itu nilainya adalah 2 juta rupiah. Nah, 2 juta ini disebut sebagai liabilitas. Semua kekayaan yang statusnya bukan milik si tukang bakso, dan harus dibayar di kemudian hari, disebut sebagai liabilitas. Intinya, liabilitas adalah utang.

Lanjut dulu lagi ya. Yang ketiga, setelah aset dan liabilitas, kami akan jelaskan tentang ekuitas. Apa sih, ekuitas?

Tadi kan ada nih, barang-barang yang memang dimiliki oleh si tukang baksonya. Berarti, barang-barang di luar bakso dan kursi. Sisanya tadi kan ada gerobak, panci, mangkok, gas LPG, dll. Itu disebut sebagai ekuitas atau modal bersih. Atau modal yang memang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Yang berarti statusnya bukan ngutang nih, tapi kepunyaan sendiri. Total nilainya, ternyata setelah dihitung adalah 8 juta rupiah. Suah segitu saja. Gampang kan?

Kami tidak tahu Anda sadar atau tidak, tapi tadi kan kita sempat menghitung ya, bahwa total dari seluruh kekayaannya adalah 10 juta. Terus dia punya hutang 2 juta berupa bakso dan kursi, dan dia punya modal bersih senilai 8 juta rupiah.

Kalau Anda perhatikan di sini, kekayaan total perusahaan baksonya adalah hutang ditambah dengan modal bersih. Alias, aset sama dengan liabilitas ditambah dengan ekuitas. Iya kan?

10 juta kekayaan tadi setelah dibedah sedikit lebih dalam ternyata terdiri dari 2 juta dalam bentuk utang, dan 8 juta dalam bentuk modal bersih.

Tujuannya apa sih, kita tahu aset berapa, liabilitas berapa, ekuitas berapa? Tujuannya ada banyak sekali.

Secara sekilas saja, normalnya kita akan cari perusahaan yang mana utangnya lebih kecil daripada total kekayaan bersihnya.

Loh kenapa begitu? Ya karena wajar aja dong, dimana-mana kalau utang lebih banyak dibandingkan dengan modal bersih, kita takut nanti suatu saat bisnisnya kenapa-napa, bisa saja bangkrut dong kalau kebanyakan utangnya.

Meskipun pada kenyataannya, ada model bisnis yang utangnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan modal bersihnya. Misalnya, bentuk bisnisnya adalah bank. Tapi, secara umum, baiknya kita mencari perusahaan yang liabilitasnya lebih kecil dibandingkan dengan ekuitasnya. Setuju?

Next ya. Nah, yang terakhir ini tentang laba. Tapi kami tidak mau jelaskan terlalu banyak, karena Anda pasti tahu, ini tukang baksonya jualan, tidak lain tidakk bukan untuk mencari laba atau bahasa lainnya adalah keuntungan.

Kita lanjut saja ya, kami akan mengajak Anda untuk membaca data di laporan keuangan asli milik perusahaan Ultrajaya. Anda pasti tahu ini perusahaan apa, kami sengaja memilih perusahaan yang mampu dengan mudah kita bayangkan sama-sama. Perusahaan ini jualan minuman seperti susu ultra, teh kotak, dan lain-lain.

Ini laporan keuangan tahunan, tahun 2019 milik Ultrajaya. Ketika Anda buka laporan keuangan tahun 2019, di halaman ini langsung ada informasi mengenai total aset dari Ultrajaya.
Source: ultrajaya.co.id

Oh iya, ngomong-ngomong, untuk di postingan ini kami tidak akan jelaskan terlalu dalam dulu. Kami akan jelaskan secara umum biar Anda pada familiar dulu nih  dengan laporan keuangan.

Di sana, total asetnya tertera 6 juta 6 ratus ribu sekian. Tapi ingat, jangan lupa angka ini dinyatakan dalam jutaan rupiah. Jadi, 6,6 juta tadi dikali 1 juta dulu. Hasilnya adalah 6,6 triliun. Jadi di otak kita harusnya sudah muncul nih angka 6,6 triliun.

Anda bayangkan, semua gedung, pabrik susu, sapinya, terus segala macam kebun teh milik Ultrajaya, itu total nilainya adalah 6,6 triliun. Gimana? Kebayang?

Next, di bawahnya, ada keterangan liabilitas dari Ultrajaya. Tadi ingat ya, liabilitas adalah utang. Yaitu senilai 953 miliar. Nah, Anda bayangkan lagi di otak, bahwa Ultrajaya memiliki utang sebesar 953 miliar.

Utangnya dalam bentuk apa? Ya itu mah nanti saja lah ya. Sekarang Anda simpan dulu angkanya di otak Anda. Atau Anda catat di kertas, 953 miliar.

Selanjutnya kita ke ekuitas dulu, langsung kita lihat ke kata-kata "Total Ekuitas" yang nilainya 5,6 triliun. Yang berarti, kekayaan bersih atau modal bersih dari perusahaan Ultrajaya adalah 5,6 triliun.

Dan Anda bisa lihat nih di bawahnya, persis dari kata total ekuitas, ada bacaan "Total Liabilitas dan Ekuitas" yang nilainya adalah 6,6 triliun. Apakah Anda familiar dengan angka 6,6 triliun? Iya, harusnya Anda sadar bahwa total liabilitas dan ekuitas disebut juga sebagai aset.

Jadi bener kan di awal bahwa aset adalah liabilitas ditambah ekuitas. Oke, selamat, Anda harusnya udah mulai kebayang konsep dari aset liabilitas dan ekuitas.

Pertanyaan selanjutnya adalah, terus kalau sudah kebayang fungsinya apa saya tahu hal-hal seperti itu?

Seperti yang kami bilang di awal postingan ini, konsep dasar ini berfungsi sebagai modal Anda untuk memahami rasio keuangan lainnya. Walaupun saat ini Anda cuma tahu definisi dari aset, liabilitas, dan ekuitas aja, hal itu audah cukup membantu Anda untuk membayangkan, ini perusahaan bagus atau tidak. Hanya dari ketiga istilah itu.

Balik lagi ke perusahaan Ultrajaya, asetnya 6,6 triliun, yang terdiri dari liabilitasnya 953 miliar dan ekuitasnya 5,6 triliun. Misalnya Anda bayankan nih, dunia ini kacau balau, misalnya ya. Sehingga orang-orang tidak beli lagi nih susu ultra atau teh kotak, yang sebenarnnya tidak mungkin tidak beli ya. Intinya lagi ada masalah lah di perusahaan Ultrajaya.

Apakah utang 953 miliar ini akan jadi masalah bagi Ultrajaya? Jawabannya jelas, sangat bukan masalah. Kenapa? Karena kekayaan bersihnya Ultrajaya aja itu 5,6 triliun. Utang yang "cuma" 953 miliar itu dengan mudah bisa dibayar oleh Ultrajaya.

Dari kisah ini, hikmahnya adalah, kalau Anda cari perusahaan, usahakan cari perusahaan yang utangnya lebih dikit dibandingkan dengan modal bersihnya.

Biar kalau nanti ada masalah, perusahaannya dengan mudah bayar utangnya. Dan tidak dibayang-bayangi akan kebangkrutan. Kan kalau kita milih perusahaan yang ujung-ujungnya bangkrut, uang investasi kita hilang dong, ya tidak?

Dengan Anda tahu ini, harapannya adalah, Anda bisa memilih perusahaan yang kondisi keuangannya baik, yang utangnya sedikit. Karena tidak semua perusahaan kondisi keuangannya baik.

Kami rasa cukup. Semoga penjelasan gue tentang aset, liabilitas, ekuitas, dan sedikit tentang laba mampu membantu Anda punya kerangka berpikir yang baik tentang istilah-istilah tersebut.

Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Pengertian dan Contoh Aset Liabilitas, Ekuitas dan Laba"